“KU PIKIR KAU SUDAH MELUPAKAN AKU TERNYATA HATIMU MASIH MEMBARA
UNTUKKU”
Lagu
iwan fals mengiringi malam ini, ya... malam yang tak pernah aku bayangkan,
malam yang tak pernah aku impikan, mau tau kenapa? Karna malam ini aku bersama
seseorang yang lama tak bersua denganku... sosok yang lama tenggelam dalam
pandanganku, sosok dan kenangan yang sengaja aku kubur sedalam-dalamnya hati
ini, tapi malam ini aku mengikis kembali kenangan dulu bersamanya,
menggali serta meraba wajahnya
dihadapanku...
bait
syair lagu iwan fals_aku milikmu mendeskripsikanku selama ini, aku pikir dia
sudah melupakan aku ternyata hatinya masih membara untukku, ya... masih hangat
dan masih seterang seperti dulu, masih ku simpan mawar yang dia beri memang tak
sewangi dan tak seindah dulu tapi menyimpan sejuta kenangan...
“Hubb”
yang berarti “sayang” itulah panggilanku dan rais.
Rahasia
hati... yupz... siapa yang tahu isi hati manusia, hanya diri sendiri dan Maha
Tahu yang mengetahui... yang memiliki semua hati, yang mampu membolak balikkan
hati manusia... “Allah”
Aku pikir
rais sudah melupakan aku, secara 2 tahun sudah berpisah dengannya, jangankan
tuk bertemu, telepon bahkan smspun aku tak pernah lagi, selintas tapi berbekas
ya itulah hubungan aku dengan rais... sebuah komitmen awal dengan bismillah,
Cinta sederhana aku rajut bersama dia... lebay??? Ya !!! tapi itulah rais yang
penuh dengan teori kehidupan.
Banyak
kenangan indah bersama dia, walau banyak temen-teman aku menganggap hubunganku
aneh tapi aku nyaman dengan rais sosok yang bagiku tegas, aktif, kritis, rajin,
pintar dan yang penting rapih tanpa merokok.
Aku
kenal rais dari seorang teman kosanku “kiki” dia kasihan melihat aku dengan
status FREE AGENT alias JOMBLO NEKAT, yang selalu mendung tiada cerah dan
ritual tiap malamku selalu diguyuri hujan airmata hanya karna mengenang MANTAN
PACAR (hadeuh.... Waste Time!!!)
“mimi...
lw mao gw kenalin ma cowok ngk?” dengan semangat tergesah-gesah kiki berlari
kekamar menawarkan ku bak sales barang xixixixixi...
“mang
orang mana ki?” jawabku datar dihiasi senyum ringan
“waktu
gw jaga stand buat LK BEM, gw liat tu cowok, dan tiba-tiba gw punya feeling
kuat bahwa elu cocok sama dia”
“wadoOoh...
nak fakultas apa? Semester berapa? Ganteng kaga??? Hahahaha” ketawa lepas
sambil menggelengkan kepalaku
Kiki
langsung merampas laptopku dan membuka facebook mencari nama cowok yang
dimaksud
“gw nggk tau nama asli dan semester berapa dia, tapi gw tau nama facebooknya... ini mi orangnya...” kiki menunjukkan wajah yang bernama muhammad sang pejuang
“gw nggk tau nama asli dan semester berapa dia, tapi gw tau nama facebooknya... ini mi orangnya...” kiki menunjukkan wajah yang bernama muhammad sang pejuang
“hahahaha....”
aku hanya ketawa tanpa kata
“wah
ada nomer hp dia, gw sms ya mi?” sambil mengetik nomer hp rais
“weit
lw mao ngapain?”
“gw
mao jadiin elu ma dia, feeling gw kuat mi” kiki masih berkutat merangkai kata2
sms
“ikh...
malu gw ki” nada datar berharap kiki tidak melakukan hal konyol
Sms
pun terkirim.,. “mi, gw udah kirim smsnya... :P ”
Tidak
menunggu lama rais pun balas sms kiki, ekspresi wajah kiki seperti menang
tender besar dan ketawa lepas smsan membalas lagi dan lagi, aku tak tahu apa
yang kiki bahas yang aku tau kiki menjual namaku, saat itu ingin rasanya aku
remuk muka kiki yang nyebelin (make me shy)
“eh
ki... elu kirim sms apaan sich???” tanyaku penasaran
“ada
dech” sambil mejulurkan lidahnya. Karena penasaran apa isi sms itu akupun
merampas hp kiki...
“Aslykum...
dengan muhammad sang pejuang?”
“walaikum salam... iya betul... maaf ini dengan siapa?”
“nggk penting siapa gw, pokoke sekarang Cepet elu Sms ke no.
0856111345 namanya syahidah middatul umah, dia ngefans berat sama elu”
“tapi.. ini siapa?”
“akh banyak tanya lw... pokoknya elu harus, wajib, sms dia”
Akkkkhhhhhhhhhhhhh......
kiki bikin malu gw aja sih... jangankan ngefans sama dia kenal dia aja gw
nggk...
“duh
mi, tenang ini gw yang tanggung jawab, Ok” senyam senyum ngeledek
# Keesokkan hari... dikampus
“Mimi...
mimi... itu... itu...” kiki menunjuk ke arah cowok yang naik motor
“siapa???”
jawabku heran
“ikh...
rais senyum ma elu mi...” mencubit pipiku
“aduhhh
pipi gw sakit ki... lagian dia nggk kenal gw, mungkin dia senyum ma elu
kalie... :P”
“kaga,
dia senyum ma elu” jawab kiki ngotot
“wualah
terserah elu deh ki” sambil berlalu meninggalkan kiki.
# Sesampainya aku dikosan
“asalamu’alaikum, dengan syahidah midatul
ummah?” sms diinboxku tanpa nama
“iya
betul, maaf ini siapa yua???” balasku
“aku
muhammad rais, semalam ada yang sms aku, katanya suruh sms nomor ini, salam
kenal ya”
“owh,
iya salam kenal juga, maaf ya kalau ada kata-kata dia yang aneh, teman aku
emang agak eror”
“kamu
semester berapa?”
“aku
semester akhir, kamu?”
“aku
baru semester 2, seharusnya sama sepertimu, tapi lulus SMA aku ngajar dulu”
Sejak
saat itu kami pun sering smsan, seperti minum obat tidak pernah absen tiap
pagi, siang, sore dan malam. Hari-hariku lebih berwarna layaknya ada titik
cerah dalam hidupku...
First
Date... aku menemani rais membeli buku di Gramedia untuk referensi kuliahnya,
aku kikuk, mungkin grogi baru pertama jalan dengan rais, aku nggk sangka aja
bisa jalan bareng rais.
ngopi
darat dengan rais emmm... sepanjang ngobrol dengan rais, tatapan matanya tajam
mengincar mataku, siapa yang nggk GR diliatin berjam-jam xixixixi >:D
“rais???
Kamu dengerin aku cerita nggk sih?”
“iya...
iya aku dengerin kamu koQ” tersenyum menatapku
Rais
selalu memberiku energi semangat
“percaya
tidak percaya kepada Allah, Allah akan tetap hanya akan mengatur yang baik-baik
saja. Tidak akan pernah Allah mengatur yang buruk-buruk. Bedanya kalau kita
percaya, maka yang tampak hanyalah yang baik-baik saja. Hati akan diberi kemampuan
untuk melihat itu. Intinya kita harus selalu husnul dzon dengan Allah”
(hadeuh...
serasa aku diceramahin oleh seorang ustadz xixixixi....)
“hanya
satu motivasi yang ada yaitu Allah adapun motivasi lainnya harus dalam rangka
karena, dan atau untuk Allah”
Aku
senyum, senyum dan senyum mendengarkan tausiahnya he....
# Jadiian
“mimi,
udah makan?, kalau belum kita cari sarapan bareng?”
“belum, tapi aku udah beli sarapan, kalau kamu mau kamu ke kosan
aku saja”
“aku ke tempatmu yah”
“oke”
“Kiki
nanti rais mau kesini, kalau dia dateng elu dulu ya yang nemenin, gw mau mandi”
“ho’Oh”
jawab kiki yang sibuk dengan permainan game, aku pun bergegas mandi
“kiki....
itu ada suara bell kosan rais kayanya udah dateng... suruh dia masuk, kasih air
minum dan temenin sebentar lagi gw selesai mandinya” teriakku dari kamar mandi
“iye
iye...”
Kiki
membuka pintu kosan dengan mempersilahkan rais masuk...
“masuk
lw, si mimi lagi mandi” dengan nada ketus kiki, Rais pun masuk ke ruang tamu
kosan dan duduk.
“mang
lw pada mao kemana sih? Pagi-pagi udah mao pergi?” tanya kiki penasaran
Rais
hanya diam sibuk dengan hp seolah tak ada kiki didepannya
“eh
rais, gw tanya ma elu, ikh... nyebelin!!!”
“apa
kiki?” menoleh sebentar ke arah kiki dan melanjutkan kutak atik hp. Dengan
kesal kiki meninggalkan sendiri rais diruang tamu.
“maaf
ya kamu nunggu aku lama” sambil duduk samping rais
“iya
gpp”
Kiki
kembali ke ruang tamu berniat menggoda dan mempermalukan aku
“rais,
si mimi mao nembak elu tuh” kiki memutar lagu VIERA_TERLALU LAMA
Hari
ini ku akan menyatakan cinta... nyatakan cinta... aku tak mau menunggumu
terlalu lama... terlalu lama...
hadeuh...
kiki bikin aku malu untuk sekian kalinya... “rais jangan didengerin ya apa kata
kiki anggap sebagai angin lalu aj, sekarang kita makan yuk” membuka bungkus
nasi uduk dan gorengan
Rais
hanya tersenyum memandangku yang sangat terlihat salting...
Setelah
makan...
“ya
udah siap-siap yah kita jalan” rais mengajakku
“kemana???
Elu pada mau kemana? Gw nggk diajak” kiki yang memaksa ingin ikut
“mau
tau aja sih lw ki... :P” (wualah aku juga nggk tau mau kemana hehehehe...)
“akh
elu tega ninggalin gw sendiri dikosan”
Aku
pun pergi bersama rais menjajaki kota Jakarta... koq aku jadi kepikiran omongan
kiki ya? Rais suka ma aku??? Akhhh....
nggk mungkin... setelah muter-muter seperti komediputer akhirnya tiba
dipesinggahan terakhir yaitu kosannya rais xixixi...Aku shalat ashar berjama’ah
bersama dia... tunggu??? Ada temannya rais yang tidur pulas dibangunin
bagaimanapun kaga bangun-bangun??? Hadoooh...
“si
ade tuh emang gito, kuat kaga tidur selama 3 hari 3 malam tapi kalau udah tidur
kaya orang mati kaga bergerak”
“hahahaha...”
tertawa ku dengar penjelasan rais tentang ade
Suasana
koQ tiba-tiba sunyi, jantungku berdetak semakin keras seperti bom flash dog yang
meledak seakan perang dalam hati (dooouuuaaarrr), aliran darah dalam tubuhku
mengalir cepat bak pesawat super sonic. Duh ada apa denganku ini...???
“emmm
mimi...” suara rais mencairkan suasana beku
“emmm...
emmm... emmm” rais yang begitu grogi untuk mengatakan sesuatu
Apalagi
aku? Aku tidak bisa bergerak... sepertinya tubuhku diikat tali...
“huft...
akhhh... mimi kamu buat aku gugup” menghela nafas dalam-dalam
“aku...
aku... aku... suka kamu min husnil Qolbi”
Apa?
Yang Benar rais suka denganku??? Alamak.... aku seakan terhipnotis bengong?
Bengong nggk tau apa yang harus aku jawab...
Sekarang
rais mengincar mataku... mungkin dia ingin mendapat jawabanku dari eyecontac...
aku menunduk... menunduk malu...
Haduuuuhhh
tidaaaaaaakkk... aku keringet dingin... keringet grogi, gugup, kikuk???
Wualah...
“mimi...
emmm aku bahagia saat ini, aku bahagia dekat denganmu, aku nyaman denganmu,
semoga kita bisa merasakan kebahahagia tanpa syarat, aku mulai hubungan kita
dengan BISMILLAH... semoga dengan hubungan ini kita bisa lebih baik, bisa
saling mensupport”
Hadeuh
hampir copot hatiku hari iini... bahagia deh seakan dunia ini milik berdua...
aku hanya senyum menggangguk mengisyaratkan “IYA” J
# di Taman
Uhibuki
mitslama anti... uhibuki kaifama kunti...
Wa
mahma kana mahma... shoroo anti habibati anti...
“kamu
mengerti arti makna syair lagu ini???”
“emmmm....
iya aku ngerti tapi... sedikit xixixixixi”
“cinta
itu bukan KARENA tetapi cinta itu WALAUPUN”
“maksudnya???”
“jadi...
kalau cinta itu KARENA akan selalu menuntut pasangan dan akan berdampak
penyesalan, misalnya aku mencintaimu karena cantik? Pintar? Kaya? Dan
sebagainya. Kalau suatu saat itu semua hilang maka hilang pula rasa cinta
itu... tetapi kalau cinta itu WALAUPUN akan selalu dan berusaha saling memperbaiki
dan saling support pasangan”
“misalnya???”
“emmm...
misalnya seperti lagu ini... aku mencintaimu seperti apa adanya kamu, aku
mencintaimu bagaimanapun keadaanmu”
Mukaku
pun langsung berubah merah merona, aku menunduk malu. Serasa berbunga-bunga aku
dia bilang seperti itu... seakan akan burung-burung menari bahagia diatas
kepalaku.
“sekarang
aku panggil kamu ‘HUBB’
“hubb...???
oke”
“semakin
senangku didekatmu semakin sadar kan keindahanmu, semoga selalu seperti ini”
Melayang
aku dibuatnya... hahahaha >:D
# di Kota Jakarta
“hub...
diantara gedung-gedung yang tinggi menjulang yang ditaburi kelap kelip lampu
kota Jakarta, apalagi berdua denganmu serasa indah hidupku ini”
“iya
hub...”
“kapan-kapan
kita jalan-jalan ke kota-kota lainnya ya hub... Advanture”
“Siap
hub...”
Melanjutkan
perjalanan keliling kota membunuh malam dengan sejuta bintang
# di Kosan
“kasrotil
hubbi ja-a wa danat am na’uhu... liani uhibbuk .. versi arab BCL_karena ku
cinta kau” aku menyanyikan tuk rais
“hahaha...
kamu bisa saja hub”
“hehehe...”
Ada
yang dicinta giat bekerja entah apa entah siapa
Karena
cinta jiwa gairah tanpa cinta hiduppun hampa # melanjutkan
nyanyi bang roma Qita pun merobek malam dengan canda riang
Sejak
aku jadian dengan rais aku selalu diikut sertakan apapun kegiatan rais, aku
senang banget karna rais sangat menjagaku dan menghormatiku, aku dikenalkan
kepada teman-teman organisasinya. Aku senang karna aku dianggap special.
Begitupun
sebalikknya aku, waktu ada reunian temen-temen SD tempo dulu aku kenalkan dia
pada mereka... pada teman-teman kampusku... kau nggk malu karna aku bangga
punya pacar yang perhatian dan selalu membuat aku tersenyum.
#Kegiatan Sanlat Bersama Hubbi
Aku
diajak rais untuk mengikuti kegiatan sanlat didepok, aku awalnya menolak karna
ada kegiatan lain, tetapi kegiatanku tiba-tiba dicancel... untuk mengobati
kekecewaanku dia menjemputku ke kosan agar aku tidak sedih dan terhibur dengan
kegiatan sanlat. (dia tidak ingin liat aku sedih).
Beruntungnya
aku punya pacar yang bisa merangkul sebagai teman, kakak, tempat curhat, serta
guru untukku...
Ditempat
ini aku dan riri sebagai mentor akhwat sedangkan rais, andi, dan zaki mentor
ikhwan. Suasana yang berbeda dimana anak kecil belajar mandiri dengan mengikuti
sanlat selama tiga hari.
“hub
anak-anakmu sudah tidur semua? Kalau disini lom pada tidur hub, susah”
“emmm...
anak-anakku udah tidur semua dong hub... lucu!!! Tapi tadi ada anak yang
provokator hub, anak yang udah tidur dia lempar celana, nyanyi-nyanyi jadi
berisik mengganggu yang lain padahal dia yang paling kecil”
“gimana
nanti kalau punya anak yah???”
“latihan
hub hehehe...”
Saat
sahur aku membangunkan anak-anak akhwat, tapi setelah itu aku tidur lagi dengan
mengenakan kerudung??? Hadeuh...
“riri...
mimi mana? koQ lom sahur???”
“kayanya
masih dikamar, rais liat aj ke kamar” jawab riri yang sedang sibuk membagi
makanan pada peserta sanlat
“ya
ampun huby.... kamu belum bangun... ayokk bangun... malu hub... anak-anak udah
pada makan kamu malah masih tidur, ayooo wudhu trus shalat tahajud dulu baru
makan”
“emmm...
aku masih nguantuk hub” duh aku malu banget saat itu he...
Selama
sanlat aku liat sosok rais yang seperti ustadz, menjadi imam, membimbing
peserta sanlat dengan kelembutan, mengajarkan dengan sabar, kalau berpapasan
atau ada kesempatan aku selalu curi-curi pandang dengannya, dengan saling melempar
senyuman.
Setelah
tarawih peserta sanlat langsung tidur dan aku menyempatkan mengobrol dengan
rais, seperti biasa rais slalu menceramahi aku dengan tausiah2nya dan aku?
Slalu mencairkan dengan gurauan atau candaan biar dia tertawa karna sosok yang
seriusnya itu lOh... kalau nggk dicolek nggk bakal ngomong tapi kalau udah
ngomong beuh kaya kereta he...
Hari
terakhir sanlat ada apresiasi seni dari peserta sanlat, riri mengajarkan drama
dan aku? Menari india he... “tujh mein rab dikhta hai”
Saat
pementasan aku pun ikut menari, rais memandangku dengan senyuman, malu sih???
Tapi ya sudah tak apelah J
“hub...
aku suka kamu nari india dengan anak-anak tadi... lucu he...”
“akh
hubbi bisa saja, aku kan jadi malu”
#di Kosan
Aku
berniat untuk pulang bareng dengan rais... tetapi tunggu “Ahmad???” datang ke
kosanku (ahmad adalah mantan pacarku yang dulu telah membuat luka)
“mimi...
aku menyesal telah melukaimu telah hancurkan hatimu, terlambatku menyadari hadirmu,
aku masih menunggumu kembali, cinta yang sejati masih ku harap lagi, cinta
darimu mi”
“maaf
ahmad... semua itu sudah terlambat... tinggalkan aku disini... aku ingin
menenangkan hati”
Rais
pun datang ke kosanku... dan berjabat tangan dengan ahmad... bagai hati
tercabik mantan bertemu pacar...
# Telepon dari Papah
“Mimi...
sebentar lagi kamu lulus kuliah, sudah waktunya kamu cari pasangan hidup yang
serius” suara papahku yang sangat berharap padaku
“iya
pah” jawabku pelan
“jangan
sampai kamu punya pacar yang masih kuliah apalagi masih tingkat awal”
“wualah
papahku kenapa bilang seperti itu??? Apakah papah tau?” bergumam dalam hati,
serasa berat kepala ini untuk mengangguk mengisyaratkan ‘iya’
“satu
hal lagi, setelah kuliah kamu kerja daerah rumah saja... nggk usah diJakarta
lagi” lanjut papah
Aku
hanya diam tanpa kata dan menutup telpon papah
# Demi Masa Depan, Hati diSampingkan
“Hub
ada yang ingin aku bicarakan padamu”
“iya...
aku juga ada yang ingin aku sampaikan”
“ya
sudah kamu dulu yang mulai”
“hubby...
semalam aku dapat telpon dari papahku, setelah selesai kuliah aku kembali ke
daerahku”
“tapi...
kamu akan kembali ke Jakarta lagi kan?”
“aku
tidak tahu hub... Long Distance??? Apa kamu sanggup hub?”
“hub...
akupun semalaman berpikir, aku ini anak pertama, dari semua keluargaku aku
satu-satunya yang kuliah, ada satu sepupuhku yang gagal kuliahnya karna dia
menikah, aku nggk mau mengecewakan keluarga aku”
“apakah hanya karena keluarga, hubungan kita
berakhir hub? aku mau long distance denganmu. Aku akan menunggumu hub...”
“hubby..
setelah selesai kuliah aku tidak mungkin langsung sukses hub, butuh proses, aku
tidak mau kamu menunggu aku lama.”
“demi
masa depan, hati disampingkan???”
“hub...
” rais hanya diam
Hujan
pun turun dengan deras seakan mewakili hatiku yang menangis...
“ya Allah yang
Maha Mengetahui...
Dia datang
didalam hidupku, mewarnai warna pelangi kehidupanku
Entah bagaimana
ia hadir dan merapat pelan kedalam hatiku
Engkau
mempertemukanku dengannya walau singkat tetapi berbekas dihati
Ya Rabb... yang
Maha membolak balikkan hatiku...
Entah bagaimana
aku mengendalikkan hati yang bergejolak ini,
Walau kasat
mata hati ini ada dijasadku tetapi tetep saja hatiku Engkau yang mengemudi
Malu rasanya
apabila cinta ini melebihi cinta kepadaMu...
Ya Allah yang
Maha Mengerti.......
Berilah aku
kekuatan
Menolak
bayangannya jauh ke dada langit... hilang bersama senja merah
Agar senantiasa
tenang walaupun tanpa bersama dengannya”
“WAKTU KAN BERLALU TAPI TIDAK CINTAKU DIAA MAU MENUNGGU UNTUKMU...
UNTUKMU...”
Kembali
aku tersentak dengan lanjutan syair bait lagu iwan fals_aku milikmu... sangat
serat makna... ya sangat menyentuh hatiku... masih tidak percaya aku rais ada
disampingku saat ini.
Sejak
aku putus dengan rais... aku melangkah hidupku sendiri, tiada yang mewarnai
hidupku lagi, tiada yang menasehatiku lagi, tiada yang perhatian lagi, tiada
sosok rais lagi dalam hidupku... ya Rabb... aku kehilangan seseorang yang amat
sangat aku sayang... hidupku kini berwarna abu-abu...
Kalah???
Coba lagi...
Gagal???
Bangkit lagi...
Jatuh???
Bangun lagi...
Nggk
ngerti??? Dipelajari lagi...
Ditolak???
Cari lagi...
Marah?
Dengan siapa? Aku tidak tahu
Mao
cerita dengan siapa? Aku tidak tahu
Yang
aku tau saat ini aku ingin sendiri ya... demi masa depan hati disampingkan???
Ya... aku korbankan!!!
Dimataku
semua laki-laki sama tidak ada yang spesial, belum ada yang mampu mengetuk
hatiku, apalagi membuka hatiku... selangkah ada yang mendekatiku aku langsung
sensi dengan cowok itu.
Kadang
aku bertanya-tanya dihatiku???
Apakah
status sosial membatasi cinta seseorang?
Apakah
umur menjadi patokkan seseorang tuk mencintai?
Apakah
cinta menghambat seseorang tuk menjadi sukses?
Aku
tidak pernah memikirkan soal cinta lagi... dalam benakku bagaimana caranya
hari-hariku bermanfaat tanpa memikirkan yang tak penting. dengan melakukan
aktivitas yang padat aku bisa melupakannya...
Tidak
memikirkannya tetapi kepikiran, tetep aja hatiku khawatir ingin mengetahui
keadaan rais, ingin mendengar suara dia, kegiatan dia apa, apakah dia sudah
punya pengganti diriku... ya Rabb... aku rapuh... tompang hatiku yang hampir
terjengkang karna rindu???
(Ana fii intidzoruka tuQobilni wa tisma’
Qishoti hatta nihayah)* aku menunggumu untuk menemuiku dan mendengarkan
cerita-ceritaku selama ini sampai selesai
Kala resah hati berselimut tebal.. Kala ku
ingin mencoba teriak namun ku hanya mampu terdiam.
Kenapa kau hanya diam rais? Apa makna dalam
diammu itu? Apakah diammu penuh makna Sama seperti Khalifah Ali. Dalam diamnya
Ia mencinta Fatimah. Ia tak ingin membuat Fatimah terhina, namun dalam diamnya.
Ia memuliakan Fatimah, dalam diamnya Ia tak ingin menjerumuskan Fatimah pada
Api Neraka, namun dalam diamnya Ia telah menyelamatkan Fatimah.
Lalu bagaimana dengan diammu itu? Apakah kau
punya suatu rencana dibalik diammu? Apakah dengan diam cara kau memuliakan
cinta? Walau degup jantung menjadi cepat saat bertemu? Apakah dengan diam cara
kau untuk menyelamatnya dari Api Neraka
walaupun kau tahu bahwa rindu telah mengharu biru. Hati ini menunggu kepastianmu... Jangan kau hanya diam membisu seperti itu. Waktupun telah lelah melihatmu hanya terdiam tanpa kata, waktu kau diam dan menyuruh kupergi, hanya lirikan matamu, memberikan jawaban, ada sesuatu yang penting tertinggal
walaupun kau tahu bahwa rindu telah mengharu biru. Hati ini menunggu kepastianmu... Jangan kau hanya diam membisu seperti itu. Waktupun telah lelah melihatmu hanya terdiam tanpa kata, waktu kau diam dan menyuruh kupergi, hanya lirikan matamu, memberikan jawaban, ada sesuatu yang penting tertinggal
Akupun memilih diam Sepertimu membiarkan diri
diterpa angin kencang. Tak ada niat hati beranjak dari geming sekedar
membisikkan sesuatu Seluas luasnya kuberi engkau ruang lapang memasuki jiwaku. Silahkan!
Kau lakukan apa saja jika ini demi kedamaian hatimu.....
Ya Rabb... adakah aku masih diberi kesempatan
bertemu dengan rais walau hanya sekejap, hanya mengucap “aku masih sayang kamu
rais”
Ternyata Allah masih sangat sayang kepadaku aku
bertemu dengan rais setelah 2 tahun tak bersua...
Saat bertemu untuk pertama kali setelah
berpisah dengannya
Diam,
diam, dan diam tanpa suara hanya suara hembusan angin yang lalulalang seakan
mengusik keadaan beku disuasana taman hening disaksikan sang rembulan yang tertawa
geli meihat aku dan rais, kalau tidak ada yang memulai duluan keadaan tidak
akan cair, bagaikan manusia kutub yang
menjadi es batu tanpa sinar matahari tak akan mencair
“seperti lagu zamrud 30 menit disini tak ada satu
katapun terdengar… aduuuhhh... ayo dong ngomong...
jangan diam begini... ikh...” sambil sibuk sms tuk menghilangkan grogiku
xixixixixi...
sesekali
aku tengok wajah rais masih seperti yang dulu hanya saja sekarang banyak
jerawat yang menghiasi (malam tanpa bintang hampa begitupun wajah??? He...)
lama tak bertemu kikuk, kaku, bingung gimana untuk memulai.
Dia
pun duduk semakin dekat denganku, keringet panas dingin grogi... pandangan
tetap menuju kedepan tanpa menoleh, seakan takut sesuatu???
Bisikan
angin menyapa tubuh ini, tegang??? Ya... seakan waktu berhenti, jantungku
berdetak semakin keras seperti bom flash dog yang meledak seakan perang dalam
hati (dooouuuaaarrr), aliran tubuhku mengalir cepat bak pesawat super sonic.
Perasaan ini sama saat rais menembakku dulu
Tiba-tiba
jemari tanganku digenggam erat olehnya, secara reflek airmata membasahi pipiku,
layaknya gunung berapi yang meletus, hujan deras lebat air mataku terus dan
terus membanjiri pipi ini.
“hub
kamu kenapa menangis???” tanya rais khawatir padaku
Airmata
adalah satu-satunya cara bagaimana mata berbicara ketika bibir tak mampu
menjelaskan apa yang telah membuat perasaanku terluka... ketika mulut tak mampu
berbicara pada akhirnya airmatalah yang mengambil alih untuk menumpahkan isi
hatiku selama ini... isekkan tangis seperti gempa bumi yang tak bisa dihindari
sampai semua isi keluar barulah bibir ini mampu berkata “aku masih sayang kamu
hub...” tangis masih mengguyuri wajahku
“akupun
begitu hub, aku masih sayang kamu, selama ini aku sering bertanya-tanya pada
hati bagaimana keadaanmu? Aktivitasmu apa? Aku ingin bertanya langsung ke kamu
tapi... aku takut kamu marah denganku”
“aku
belum bisa membuka kembali hati aku hub, setiap ada yang mendekatiku bukannya
suka malah timbul rasa sensitif yang berdampak marah-marah tanpa sebab”
“aku
nggk mau kamu sedih hub, aku nggk tega kamu sedih, aku mau kamu bahagia hub,
aku nggk mau kamu menunggu aku terlalu lama, menunggu yang tak pasti, aku
selalu mendoakanmu hub...
aku
begini bukan berarti aku tak sayang sama kamu tapi ini demi masa depan kita
Hub...
aku ini bukan siapa-siapa dan aku tidak memiliki apa-apa... apa yang kamu
harapkan dariku? Disana... ada yang mencintaimu dan siap untuk menerima kamu,
dan sampai detik ini pun dia masih menunggu kamu menyambut cintanya... jika
kamu tanya, apa aku mencintaimu? Iya aku sangat mencintaimu...”
rais
bilang gitu tambah meleleh aj ni airmataku...
“memang
benar, cinta tanpa kebersamaan adalah keniscayaan, yang pasti membunuh. Tapi...
pesanku, jika kamu betul-betul mencintai aku, cintai orang yang meminangmu, aku
ingin melihat kamu bahagia hub”
Aku
hanya terdiam membisu isek-isekan tangis mencerminkan sesak dan sakitnya hati
ini bak hati diiris ditabur garam ditambah cuka sangat pedih bukan?
“kamu mau aku bahagia? Aku bahagia hanya denganmu hub… Aku belum bisa membuka hati untuk yang lain hub... tolong ngertiin
aku untuk hal ini... aku mau menunggumu... sejak awal aku mau menunggu tetap
menunggumu... susahnya ketika cinta banyak tembok yang menghalangi... runtuhkan
itu semua hub... hancurkan tembok penghalang hubungan kita”
“yah,
sebenernya, karena tembok materi yang belum aku bisa runtuhkan, tembok restu
ortu yang belum aku luluhkan... jika kamulah memang tulang rusukku kamu akan
kembali pada tubuh ini hub... percaya itu hub!!!”
Bulan
purnama dan berjuta bintang-bintang menyaksikan 2 insan yang membunuh malam
dengan pengharapan hari esok… dimana waktu yang akan menjawab kisah cinta
mereka… bait demi bait lagu iwan fals_aku milikmu mewakilkan isi hati dan
menutup kisah ini… doakan saja J
“AKU MILIKMU MALAM INI KAN MEMELUKMU SAMPAI PAGI TAPI BILA KU PERGI
TUNGGU AKU DISINI”
Bekasi, Mei 2012
Akhwat_Green